Tujuh Strategi Pengembangan Kreativitas

A.    Tujuh Strategi Pengembangan Kreativitas
            Setiap orang sangat menginginkan untuk menjadi orang yang sangat kreatif, semua orang dapat dipastikan dapat menyelesaikan permasalahannya karena pada dasarnya setiap manusia memiliki potensi kreatif. Hanya saja permasalahannya sejauh mana potensi ini diasah pada diri manusia sehingga mereka dapat menghasilkan karya dan gagasan spektakuler dengan idenya yang lain dari pada yang lain. Menjadi orang kreatif akan membuat hidup jauh lebih baik ketimbang menjadi orang yang tidak kreatif, monoton, tidak punya keinginan untuk lebih maju, dan statis dengan menjadi kreatif, hidup akan lebih menikmati dibandingkan terjebak dalam rutinitas hidup yang sangat monoton dan membosankan. Kreativitas akan membuka wacana dan wawasan baru dari satu episode kehidupan keepisode berikutnya. Kretivitas akan memberikan semangat dalam menghadapi kehidupan baru yang terkadang dihadapkan pada berbagai persoalan rumit dan membutuhkan penyelesaian dengan jalan yang berbeda.
            Hendaknya potensi kreatif yang dimiliki manusia ini dipupuk sejak dini. Pada masa anak usia dini, individu memiliki peluang yang sangat besar untuk dapat mengembangkan potensinya tersebut. Oleh karena itu, daya cipta harus ada dalam pengembangan bahasa, daya pikir, keterampilan, dan jasmani.Pengembangan kreativitas terlihat dalam pola pikir, daya imajinasi, fantasi (pengandaian) dan hasil karyanya. Berdasarkan hal tersebut maka berikut ini akan dikemukakan tujuh strategi pengembangan kreativitas pada anak diantaranya:
1.      Pengembangan kreativitas melalui menciptakan produk (hasil karya)
Pengembangan kreativitas pada anak melalui kegiatan hasta karya ini memiliki posisi penting dalam berbagai aspek perkembangan anak. Tidak hanya kreativitas yang akan berpartisipasi untuk berkembang dengan baik, tetapi juga kemampuan kognitif anak. Dalam kegiatan hasta karya setiap anak akan menggunakan imajinasinya untuk membentuk sesuatu bangunan atau benda tersebut sesuai dengan khayalannya. Setiap anak bebas menghasilkan mengekspresikan kreativitasnya, sehingga kita akan memperoleh hasil yang berbeda antara satu anak dengan anak lainnya. Pada dasarnya hasil karya anak yang dibuat melalui aktifitas membuat, menyusun atau mengkonstruksi ini akan memberikan kesempatan bagi anak untuk menciptakan benda buatan mereka sendiri yang belum pernah mereka temui, ataupun mereka membuat modifikasi dari benda yang telah ada sebelumnya. Adapun yang di buat oleh anak akan membantu mereka akan menjadi lebih kreatif dan semangat untuk menemukan sesuatu yang baru.
2.      Pengembangan kreativitas melalui imajinasi
            Renungan apa yang biasa kita lakukan semasa kanak-kanak mungkin sebagian besar adalah yang biasa dilakukan anak yaitu berimajinasi sebagai ilustri lain sebagian anak perempuan kerap kali melakukan sosiodrama dengan berpura-pura memasak, menyetrika, dan mencuci. Janice beaty menyatakan bahwa bagi anak.Imajinasi adalah kemampuan untuk merespon atau melakukan pantasi yang mereka buat.Imajinasi merupakan salah satu yang efektif untuk mengembangkan kemampuan intelektual, sosial, bahasa, dan terutama kreativitas anak.
            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).Imajinasi adalah daya fikir untuk membayangkan (diangan-angan) atau menciptakan gambar-gambar (lukisan, karangan dan sebagainya) kejadian, berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang. Dalam sumber yang sama imajinasi dapat pula diartikan sebagai khayalan. Dalam hal ini imajinasi yang dimaksud adalah kemampuan berpikir divergen seseorang yang dilakukan tanpa batas, seluas-luasnya, dan multiperspektif dalam merespon suatu sitimulasi.Kemampuan ini sangat berguna untuk mengembangkan kreativitas anak.Dengan imajinasi anak dapat mengembangkan daya fikir dan daya ciptanya tanpa dibatasi kenyataan dan realitas sehari-hari salah satu latihan yang mendasar agar anak berkreasi dengan berimajinasi, yaitu kemampuan melihat gambar dalam pikiran. Kemampuan ini berfungsi untuk memunculkan kembali ikatan dimasa lalu sebagai kemungkinan masa sekarang ataupun masa yang akan datang.
3.      Pengembangan kreativitas melalui eksporasi
            Kegiatan eksporasi adalah penjelajah lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak, terutama sumber alam yang terdapat ditempat itu.Eksporasi dapat pula dikaitkan sebagai kegiatan untuk memperoleh pengalaman baru dalam situasi yang baru.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Esporasi merupakan jenis kegiatan permainan yang dilakukan dengan cara menjelajahi atau mengunjungi suatau tempat untuk mempelajari hal tertentu sambil mencari kesenangan atau sebagai hiburan dan permainan.
Kegiatan eksporasi akan memberikan kesempatan pada anak untuk memahami dan memanfaatkan olah jelajahannya berupa:
a.       Wawasan informasi yang lebih luas dan lebih nyata.
b.      Menumbuhkan rasa keingintahuan anak tentang sesuatu telah ataupun baru di ketahuinya.
c.       Memperjelas konsep dan keterampilan yang telah dimilikinya.
d.      Memperoleh pemahaman penuh tentang kehidupan manusia dengan berbagai situasi dan kondisi yang ada.
e.       Memperoleh pengetahuan tentang bagaimana memahami lingkungan yang ada disekitas serta bagaimana memanfaatkanya.
            Moeslichatnoen mengatakan bahwa semakin banyak berbendaharaan pengetahuan anak tentang dunia nyata semakin cepat berkembangan kognisi mereka terutama dalam kemampuan beerpikir konvergen, divergen, dan kemampuan membuat penilaian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mensimulasi kreativitas anak adalah dengan memperkenalkan dan mengakrabkan mereka pandangan sekitarnya, melalui alam seseorang anak dapat diperkenalkan dengan pola kreatif, yang akan melatih dan membiasakan mereka menjadi manusia kreatif selain itu, pengakraban terhadap alampun dapat menumbuhan kekaguman terhadap Tuhan dan rasa cinta terhadap lingkungan
4.      Pengembangan kreativitas melalui eksperimen
            Metode eksperimen banyak dihubungkan dengan metode pemecahan masalah antara lain dengan menggunakan labolatorium, dan pada umumnya berkenaan dengan pelajaran science. Melalui eksperimen anak akan terlatih mengembangkan kreativitas kemampuan berpikir logis, senang mengamati, meningkatkan rasa ingin tau dan kekaguman pada alam, ilmu pengetahuan, dan Tuhan. Melalui eksperimen pula anak dapat menemukan ide baru ataupun karya baru yang belum pernah mereka temui sebelumnya. Ekperimen (percobaan) yang dimaksud dalam hal ini bukanlah suatu proses rumit yang harus dikuasai anak sebagai suatu cara untuk memahami konsep tentang suatu hal ataupun penguasaan anak tentang konsep dasar eksperimen.
Beberapa yang dapat dilakukan oleh guru untuk dapat menyelenggarakan eksperimen diantaranya adalah:
a.       Mempasilitasi minat anak tentang sesuatu dan menerapkannya dalam permasalahan yang nyata.
b.      Mempasilitasi minat anak tersebut dan peermasalahan yang sipatnya umun kepada masalah yang sifatnnya sederhana.
5.      Perkembangan kreativitas melalui proyek
            Metode proyek ini merupakan metode pembelajaran anak untuk melakukan pendalaman tentang satu topik pembelajaran yang diminati satu atau beberapa anak. Moeslicatoen menyatakan bahwa metode proyek merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan anak pada persoalan sehari-hari yang harus dikerjakan secara berkelompok, piaget mengatakan bahwa kita tidak dapat mengajarkan tentang suatu konsep pada anak secara verbal, namun kita dapat mengajarkan jika menggunakan metode yang didasarkan pada aktivitas anak.
            Manfaat dari metode proyek baik ditinjau dari pengembangan pribadi, sosial intelektual maupun pengembangan kreativitas, diantaanya:
1)      Memberikan pengalaman kepada anak dalam mengatur dan menstibusikan kegiatan.
2)      Belajar bertanggung jawab terhadap pekerjaan masing-masing.
3)      Memupuk semangat gotong royong dan bekerja sama diantara anak yang terlibat.
4)      Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan sikap dan keberanian dalam melaksanakan pekerjaan dengan cermat.
5)      Mampu mengeksplorasi bakat, minat, dan kemampuan anak.
6)      Memberi peluang kepada setiap anak baik individu maupun kelompok untuk mengembangkan kemampuan yang telah dimilikinya.
6.      Pengembangan kreativitas melalui musik
            Musik adalah aktivitas kreatif, seorang anak yang kreatif, antara lain pada rasa ingin tahu, sikap ingin mencoba, dan daya imajinasinya. Wujud sesuatu yang kreatif disebut pula kreativitas. Kegiatan kreativitas dibidang musik bertujuan memantapkan dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan musik yang diperoleh antara lain:
a.    Melatih kepekaan dan rasa emosi.Melatih mental anak untuk mencintai keseleraan, keharmonisan, keindahan, dan kebaikan.
b.    Mencoba dan memilih alat musik yang sesuai untuk mengungkapkan isi atau maksud pikiran atau perasaan.
c.    Meningkatkan kemampuan mendengar pesan dan menyelaras gerak musik yang didengar.
d.   Meningkatkan kemampuan mendengar musik atau nyanyian dengan mengamati sifat, watak, atau ciri khas unsur pokok musik dan
e.    Meningkatkan kepekaan terhadap isi dan pesan musik atau nyanyain untuk dapat menikmati dan menghargai musik atau nyanyian.


7.      Mengembangkan kreativitas melalui bahasa
            Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Semua cara untuk berkomunikasi, di mana pikiran dan perasaan dinyatakn dalam bentuk lambang atau symbol untuk mengungkapkan suatu pengertian, seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat bilangan, lukisan, dan mimik muka. Tiga fungsi utama bahasa pada anak yaitu; (1) meniru ucapan orang dewasa; (2) membayangkan situasi (terutama dialog); dan (3) menagtur permainan.

Komentar

Postingan Populer